Lada dan merica adalah dua istilah yang sering digunakan secara bergantian dalam bahasa Indonesia. Namun, apakah sebenarnya ada perbedaan antara lada dan merica? Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita telusuri asal-usul, jenis, manfaat, dan cara penggunaannya dalam dunia kuliner.
Asal-Usul dan Nama Ilmiah
Lada dan merica sebenarnya berasal dari tanaman yang sama, yaitu tanaman lada dengan nama ilmiah Piper nigrum. Tumbuhan ini menghasilkan buah yang disebut lada atau merica. Dalam bahasa Inggris, lada dikenal sebagai “pepper“, sedangkan dalam bahasa Indonesia, istilah lada dan merica sering kali digunakan dengan konteks yang berbeda.
- Lada: Di beberapa daerah di Indonesia, lada lebih sering merujuk pada lada hitam.
- Merica: Merica lebih sering digunakan untuk merujuk pada lada putih.
Namun, secara umum, baik lada maupun merica merujuk pada produk yang berasal dari tanaman Piper nigrum.
Proses Pengolahan yang Berbeda
Perbedaan utama antara lada dan merica terletak pada proses pengolahannya, yang menghasilkan jenis lada yang berbeda dengan karakteristik unik.
- Lada Hitam (Black Pepper): Lada hitam diperoleh dari biji lada yang dipanen saat masih mentah, lalu dikeringkan. Proses pengeringan ini menyebabkan kulit biji lada mengerut dan berubah warna menjadi hitam. Lada hitam memiliki rasa yang kuat, pedas, dan sedikit pahit, serta lebih sering digunakan dalam masakan yang membutuhkan rasa pedas yang intens.
- Lada Putih (White Pepper): Lada putih dihasilkan dari biji lada yang telah matang sepenuhnya. Biji ini kemudian direndam dalam air untuk menghilangkan kulitnya, sehingga yang tersisa adalah biji yang berwarna putih. Lada putih memiliki rasa yang lebih halus dibandingkan lada hitam, sehingga sering digunakan dalam masakan yang membutuhkan rasa pedas tanpa mengubah warna hidangan, seperti sup atau saus putih.
Rasa dan Aroma
Perbedaan pengolahan lada hitam dan lada putih menghasilkan rasa dan aroma yang berbeda, meskipun keduanya berasal dari tanaman yang sama.
- Lada Hitam: Rasa lada hitam lebih pedas dan tajam dengan aroma yang kuat dan khas. Lada hitam sering digunakan untuk memberikan lapisan rasa pedas pada hidangan daging, pasta, dan salad. Karena sifat aromatiknya yang kuat, lada hitam sering kali ditambahkan pada tahap akhir masakan.
- Lada Putih: Lada putih memiliki rasa pedas yang lebih halus dan ringan. Ini membuatnya cocok digunakan dalam masakan yang lebih lembut seperti sup, saus, dan hidangan seafood. Lada putih juga lebih umum digunakan dalam masakan Asia, terutama dalam hidangan yang memerlukan rasa pedas tanpa mengubah penampilan visual makanan.
Penggunaan dalam Masakan
Lada hitam dan lada putih memiliki aplikasi yang berbeda dalam dunia kuliner. Pemilihan jenis lada bergantung pada jenis masakan dan cita rasa yang diinginkan.
- Lada Hitam: Lebih sering digunakan dalam masakan Barat seperti steak, pasta, dan salad. Sifat lada hitam yang aromatik dan pedas membuatnya ideal sebagai bumbu utama atau pelengkap untuk memberikan tendangan rasa pada masakan. Selain itu, lada hitam juga sering digunakan dalam bumbu perendam daging.
- Lada Putih: Digunakan secara luas dalam masakan Asia, terutama dalam sup, saus, dan tumisan. Karena warna lada putih yang lebih netral, penggunaannya dalam hidangan lebih estetis, khususnya untuk masakan yang membutuhkan warna yang bersih. Selain itu, lada putih juga sering digunakan dalam saus berwarna terang seperti saus béchamel atau saus krim.
Manfaat Kesehatan
Baik lada hitam maupun lada putih menawarkan manfaat kesehatan yang serupa karena berasal dari tanaman yang sama.
- Meningkatkan Pencernaan: Lada mengandung piperin, senyawa yang dapat merangsang produksi enzim pencernaan di perut, sehingga membantu proses pencernaan makanan.
- Sumber Antioksidan: Lada, terutama lada hitam, kaya akan antioksidan yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh dan melindungi sel dari kerusakan.
- Meningkatkan Penyerapan Nutrisi: Piperin dalam lada diketahui dapat meningkatkan penyerapan nutrisi tertentu, seperti vitamin B dan selenium, yang penting bagi kesehatan tubuh.
Lada Hijau dan Lada Merah
Selain lada hitam dan lada putih, terdapat juga lada hijau dan lada merah. Kedua jenis lada ini kurang umum ditemukan dibandingkan lada hitam dan lada putih.
- Lada Hijau: Lada hijau diperoleh dari buah lada yang dipanen sebelum matang sepenuhnya. Biasanya, lada hijau diawetkan dalam larutan garam atau cuka. Lada hijau memiliki rasa yang lebih segar dan ringan dibandingkan lada hitam.
- Lada Merah: Lada merah berasal dari buah lada yang dibiarkan matang sepenuhnya di tanaman. Warnanya merah cerah dan rasanya sedikit manis dibandingkan dengan lada hitam atau putih.
Harga dan Ketersediaan
Di pasaran, harga lada hitam biasanya sedikit lebih tinggi dibandingkan lada putih karena proses pengolahannya yang lebih kompleks. Lada hitam juga lebih mudah ditemukan di berbagai pasar tradisional maupun modern, sedangkan lada putih lebih populer di wilayah Asia dan dijual dalam bentuk bubuk atau biji.
Kesimpulan
Pada dasarnya, lada dan merica merujuk pada bumbu yang sama, yaitu biji dari tanaman Piper nigrum. Namun, istilah lada sering digunakan untuk lada hitam, sementara merica lebih sering merujuk pada lada putih. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada proses pengolahan, rasa, aroma, dan penggunaannya dalam masakan. Meski demikian, keduanya menawarkan manfaat kesehatan yang luar biasa dan dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan kuliner.
Baik lada hitam maupun lada putih memiliki tempat penting dalam dunia kuliner, tergantung pada cita rasa dan tampilan yang ingin dicapai dalam masakan.
Tinggalkan Balasan